BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlindungan konsumen adalah jaminan yang seharusnya didapatkan oleh para konsumen atas setiap produk/jasa yang digunakan. Namun dalam kenyataannya saat ini konsumen seakan-akan dianak tirikan oleh para produsen. Dalam beberapa kasus banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan para konsumen dalam tingkatan yang dianggap membahayakan kesehatan bahkan jiwa dari para konsumen. Beberapa contohnya adalah : • Makanan kadaluarsa yang kini banyak beredar berupa parcel dan produk-produk kadaluarsa pada dasarnya sangat berbahaya karena berpotensi ditumbuhi jamur dan bakteri yang akhirnya bisa menyebabkan keracunan. • Masih ditemukan ikan yang mengandung formalin dan boraks, seperti kita ketahui bahwa …show more content…
bahwa pembangunan perekonomian nasional pada era globalisasi harus dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan beraneka barang dan/atau jasa yang memiliki kandungan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan/atau jasa yang diperoleh dari perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen; 3. bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat dan proses globalisasi ekonomi harus tetap menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kepastian atas mutu, jumlah, dan keamanan barang dan/atau jasa yang diperolehnya dipasar; 4. bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat konsumen perlu meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuh kembangkan sikap pelaku usaha yang bertanggung jawab; 5. bahwa ketentuan hukum yang melindungi kepentingan konsumen di Indonesia belum memadai; 6. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas diperlukan perangkat peraturan perundang-undangan untuk mewujudkan keseimbangan perlindungan kepentingan konsumen dan pelaku usaha sehingga tercipta perekonomian yang sehat; 7. bahwa untuk itu perlu dibentuk Undang-undang tentang Perlindungan konsumen; Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27, dan Pasal 33
A. Pendahuluan 1. Remaja sebagai Masa “Badai dan Tekanan” Masa remaja seperti banyak anggapan merupakan
Produk harus “Wow” dalam artian bahwa produk itu harus pertama kali diluncurkan dengan teknologi yang sempurna, produk harus “Simple” dan “Inclusive” dalam hal kemudahan penggunaan dan
Croslite terbuat dari campuran bahan-bahan kimia dengan harga yang relatif murah. Bahan-bahan kimia tersebut dibeli dalam bentuk “pellet” atau kapsul dari berbagai supplier seperti Dow Chemicals. Bahan-bahan kimia tersebut kemudian melalui proses pelarutan dan pencampuran yang disebut “compounding”, kemudian diwarnai sesuai kebutuhan dan kembali dibentuk menjadi kapsul. Kapsul yang telah melalui proses compounding tersebut siap untuk dicetak dan dirakit menjadi produk Crocs. Produk Crocs yang telah selesai kemudian ditandai dan dikemas untuk kemudian dikirim kepada retailer.
The report on the above subject/topic is submitted in partial fulfillment of the requirement of MBA Program of AICISM AMITY, Noida. The report has been prepared based on information/data collected through primary survey and published information available from various sources. The data and the statistical ingredients, including the contents of the report, are either drafted/ authored by me or copied from specific authorized or acknowledged sources, the reference of which is mentioned at the bottom of the respective page/pages in the report. The conclusions and recommendations made in this report are, to the best of knowledge and judgment, based on the
This study will be conducted at the Batangas State University ARASOF – Nasugbu, which is located at R. Martinez St., Barangay Bucana, Nasugbu, Batangas for the main reason that the proponents are currently studying at the said University. In addition to that, the researchers will conduct the study in this place because they will be able to seek the help and guidance from the professors and instructors of the College of Arts and Sciences who will provide them relevant information vital to the study.
4. Survey yang dilakukan oleh AC Nielsen menemukan bahwa konsumen Indonesia merupakan konsumen global yang paling percaya diri nomor 2 setelah konsumen India, dengan 46% menyatakan bahwa saat ini adalah saat yang baik, atau sangat tepat, untuk membeli barang yang mereka inginkan atau perlukan.
Terkait dengan teknologi, tidak dimasukkan dalam mission statement dikarenakan MA merupakan lembaga peradilan sehingga tidak membutuhkan teknologi yang mutakhir dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sebagai organisasi/instansi pemerintah, MA juga perlu membangun public image terutama yang terkait dengan lingkungan hidup yang perlu dituangkan dalam misinya. Selain itu, faktor yang sangat penting adalah komitmen terhadap employee. Untuk mewujudkan aparat penegak hukum yang bersih, jujur, dan adil diperlukan komitmen yang luar biasa, oleh karena itu perlu kiranya reward yang sesuai kepada aparat yang bersangkutan yang seharusnya merupakan concern bagi MA.
This research was conducted using literature study method. References were gathered from academic resources in both printed and online, as well as, articles from magazines and newspapers. The studies were conducted between February 2014 to June 2014 using resources dating back from 1965 to 2014 in both Indonesian and English. The studies were undertaken under the academic supervision from Associate Professor Eric Louw.
Bahkan Indonesia diklaim sebagai negara dengan keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan nomor 2 di dunia. Kita tentu saja patut berbangga bahwa sebenarnya negara kita tercinta Indonesia ini menyimpan kekayaan yang tak ternilai. Namun dibalik semua itu rupanya kita menyimpan keprihatinan bahwa diantara keanekaragaman jenis tumbuhan yang kita miliki tersebut, beberapa diantaranya sudah masuk dalam kriteria langka atau nyaris punah.
Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai Negara super power dan juga kiblat ilmu pengetahuan termasuk displin ilmu akuntansi harus menelan kepahitan. Skandal bisnis yang terjadi seakan menghilangkan kepercayaan oleh para pelaku bisnis dunia tentang praktik Good Corporate Governance di Amerika Serikat.
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang kebanyakan tidak mengerti apa orang-orang filem ingin sampaikan untuk mereka dan kepada siapa filem ingin dituju dan ditonton? Filem komersial yang sepatutnya memenuhi citarasa penonton menjadi sebuah filem yang menghampakan penonton . Mana tidaknya, sememangnya filem boleh mengaut keuntungan hasil daripada kutipan penonton tetapi nasib penonton ini dianiayai oleh helah-helah dan janji-janji istimewa orang-orang filem untuk mengatakan filem ini bagus tetapi sebaliknya semua orang sudah tahu dan ini seakan menguntungkan industri tetapi tergadainya maruah dan kehormatan kerana tiada kredibilti filem yang berkualiti. Hal inilah yang membuatkan industri filem negara tidak berkembang pesat.
Kaedah yang saya guna pakai bagi tujuan kajian ini ialah temu bual bersama beberapa orang penduduk di sekitar perkampungan nelayan tersebut, pemerhatian ke atas aktiviti harian mereka, kajian melalui laman-laman internet ( websites) dan juga kajian ke
Sebenarnya apakah arti dari kesuksesan bagi anda? Ini bisa menjadi pertanyaan yang sulit, karena kita sering melihat sebuah kesuksesan bardasarkan pada kesuksesan orang lain. Seperti misalnya keluarga Bapak Anggoro misalnya, beliau memiliki sebuah rumah yang sangat besar dengan kolam renang luas dan beberapa mobil mewah di halaman rumahnya. Dengan melihat apa yang sudah dimiliki Pak Anggoro kita mungkin menganggap bahwa Pak Anggoro adalah orang yang sukses, karena kebanyakan orang cenderung melihat kesuksesan berdasarkan pada harta yang telah dimilikinya. Tetapi apakah benar mereka
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka yang difokuskan dalam penelitian adalah berkaitan dengan kebijakan kriminal dengan menggunakan sarana hukum pidana, khusus pada tahap formulatif dan pada tahap aplikatif.
2. Memberikan hak yang luas bagi warganya untuk berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan termasuk kegiatan dalam kelompok penekan.